Rokok Arab, atau biasa dikenal di Indonesia dengan nama Shisha, saat ini
menjadi trend gaya hidup masyarakat di perkotaan. Ini terlihat dari
banyaknya kedai shisha yang buka di mall, atau juga kafe tempat
berkumpulnya anak muda.
Aroma buah-buahan segar, bahkan juga bunga yang sengaja dicampurkan pada
tembakau yang dihisap pada pipa shisha yang panjang, membuat banyak
orang berfikir bahwa merokok shisha tidak berbahaya.
Padahal satu kali hisapan shisha, mengandung zat berbahaya yang sama dengan 70 kali menghisap rokok biasa.
Ini disebabkan karena durasi dan jumlah tembakau yang ada pada satu
tabung shisha lebih banyak dibanding dengan durasi dan jumlah tembakau
yang ada pada rokok biasa.
Jumlah asap yang dihirup oleh si perokok shisha pun jelas lebih banyak
dibanding rokok biasa, sebab bentuk pipa shisha yang besar.
Besarnya bahkan mencapai 0,15-1 liter asap sekali hisapan. Sedangkan rokok biasa tidak sebesar itu.
Kandungan tar, nikotin dan karbon monoksida yang dihasilkan shisha pun amat berlimpah.
“Berkembangnya kekhawatiran pada shisha karena orang tidak sadar akan
risikonya yang sama dengan merokok tembakau,” ungkap Profesor Robert
West, direktur studi tembakau di University College London, seperti
dilansir Dailymail, Kamis (15/3/2012).
Jika seseorang duduk dan menghisap shisha 1 jam, maka bahayanya sama seperti orang yang menghabiskan 100 batang rokok.
Resiko penularan penyakit paru seperti TBC dan hepatitis juga lebih
besar terjadi, sebab pemakaian satu tabung shisha yang bersama-sama
membuat kuman dan bakteri mudah berpindah.
Bahaya Shisha Dari Pada Rokok.
Written By Noris Diaz Ramadhani on Sabtu, 01 Desember 2012 | 22.03
Label:
Artikel
Posting Komentar